Archive for the ‘ARSIP 2007’ Category
26
Mei
Posted by M Subchan in ARSIP 2007. Tagged: APPBI Jatim, Kategori, mal. 14 komentar
- Galaxi Mal 2, salah satu mal baru di Surabaya Timur (Dok. tatamulia.co.id)
Bak cendawan di musim hujan. Pepatah ini tepat untuk menggambarkan kondisi mal di Surabaya sekarang ini. Fenomena ini ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi, ini menunjukkan membaiknya investasi namun di sisi lain kekhawatiran pun merebak. Apalagi kalau bukan timpangnya daya serap pasar dengan banyaknya mal baru. Ini akan menjadi gelembung sabun yang bakal meletus. Rendahnya okupansi bisa memicu persaingan tidak sehat. Bila tidak diantisipasi, bayangan munculnya mal mangkrak tak terelakkan.
Oleh : M Subchan S – Purnomo Siswanto – Ary Nugraheni
Sesekali cobalah berkeliling Surabaya. Lihatlah pertumbuhan mal yang tidak cuma modern tapi juga gemerlapan. Lihat saja superblok City of Tomorrow (Cito) yang tengah dibangun di kawasan bergengsi, Jalan Ahmad Yani, utara bundaran Waru. Cito menghimpun hotel bintang lima, kantor, mal, apartemen, dan lainnya di atas lahan seluas 3 hektar.
Selengkapnya
16
Mei
Posted by M Subchan in ARSIP 2007. Tagged: dana reses, DPRD Surabaya, reses, tunjangan komunikasi intensif DPRD. Tinggalkan komentar
Gedung DPRD Kota Surabaya (Dok. detiksurabaya.com)
Polemik berkepanjangan itu usai sudah. DPRD Surabaya melalui tahun 2007 tanpa reses. Sebuah “prestasi” pertama kali di Indonesia yang patut dicatatkan di museum rekor Indonesia (Muri).
Oleh : M Subchan S
Semua bermula dari debat kusir soal dana reses. Topik seksi ini mulai menghangat pertengahan Februari. Tak ada angin, tak ada hujan, Fraksi PDI Perjuangan (FPDIP) DPRD Surabaya telah berkoar-koar tidak akan memakai dana reses.
Wakil Ketua FPDIP Sjukur Amaluddin menyatakan, fraksinya memutuskan menolak mengambil dana reses untuk reses pertama yang rencananya dilakukan pertengahan Februari.
Selengkapnya
16
Mei
Posted by M Subchan in ARSIP 2007. Tagged: Ahmad Jabir, Apindo Surabaya, buruh, Dewan Pengupahan Surabaya, KHL, Komisi D DPRD Surabaya, Pemkot Surabaya, survei KHL, UMK. 2 komentar
Aksi para buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Menggugat (ABM)
Membahas upah buruh yang layak tak semudah membalik tangan. Ibarat makan buah simalakama. Upah tinggi bisa mengancam kelangsungan perusahaan sedangkan upah murah hanya akan membuat kehidupan buruh makin terpuruk.
Oleh : M Subchan Sholeh
Pemandangan klasik terjadi kembali saat upah minimum kota (UMK) Surabaya tahun 2008 dibahas di Dewan Pengupahan Surabaya. Pengusaha dan buruh masih berbeda pendapat soal besaran UMK dan kebutuhan hidup layak (KHL).
Selengkapnya
16
Mei
Posted by M Subchan in ARSIP 2007. Tinggalkan komentar
Dok.photobucket.com
Pembahasan Raperda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) telah dimulai di Panitia Khusus (Pansus) DPRD Surabaya. Pertarungan sengit antara kubu perokok dan non perokok di pansus akan menjadi penentu nasib raperda ini. Lolos jadi perda atau sebaliknya, kandas di tengah jalan.
Oleh: M Subchan Sholeh
Sebuah pesan singkat (SMS) masuk ke ponsel Surabaya Post akhir Agustus 2007 lalu. Isinya, “Gara-gara pasang poster, saya diprotes teman-teman.” SMS itu berasal dari Akhmad Suyanto, Sekretaris Panitia Khusus (Pansus) DPRD Surabaya tentang Raperda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan anggota Komisi A (Hukum dan Pemerintahan) DPRD Surabaya. Tanpa buang waktu, Surabaya Post menuju ruang Komisi A untuk melihat poster dimaksud.
Selengkapnya
16
Mei
Posted by M Subchan in ARSIP 2007. 1 komentar
Dua proyek besar di kawasan Surabaya Barat tengah diselesaikan Pemkot Surabaya. Yaitu, pembangunan Surabaya Sport Center (SSC) dan Rumah Sakit Daerah (RSD). Namun, proses pembangunan dua proyek itu ibarat bumi dan langit. Jika SSC tinggal seleksi akhir kontraktor, sebaliknya proyek RSD masih dalam tahap pengumuman lelang.
Oleh: M Subchan Sholeh
Dalam satu dasawarsa terakhir, wilayah Surabaya Barat berkembang makin pesat akibat sentuhan swasta. Terutama dari gencarnya pembangunan komplek-komplek perumahan mewah dan fasilitas penunjang yang tak kalah mewah. Situasi ini rupanya menarik minat pemkot untuk ikut serta. Tujuannya, pengembangan kawasan dan pemerataan pembangunan agar tidak tertinggal dengan wilayah lainnya. Khususnya wilayah Surabaya Pusat, Selatan, dan Timur.
Selengkapnya
16
Mei
Posted by M Subchan in ARSIP 2007. Tinggalkan komentar
Bak cendawan di musim hujan. Pepatah ini tepat untuk menggambarkan pertumbuhan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Surabaya akhir-akhir ini. Tak sedikit yang letaknya berdekatan. Dampaknya langsung terasa, kemacetan arus lalu lintas dan sengitnya persaingan antar SPBU.
Oleh: M Subchan Sholeh
Tengok saja situasi di Jalan Sumatera sampai Jalan Sulawesi. Di ruas jalan sepanjang 1,5 Km ini sudah berdiri tiga SPBU. Di Jalan Sumatera ada SPBU nomor 54.601.90 milik Suwandi Ongkodjojo Soetijono. Bergeser ke utara sekitar 1,3 Km, anda dapat menjumpai lagi SPBU nomor 54.602.74 di pinggir Jalan Biliton milik Santoso. Berjalan lagi sekitar 300 meter, baru saja berdiri SPBU nomor 54.601.88 milik Handy Soelayman. Tepatnya di Jalan Sulawesi. Kawasan Biliton-Sulawesi sehari-harinya tergolong padat lalu lintas.
Selengkapnya
16
Mei
Posted by M Subchan in ARSIP 2007. Tagged: BTS, DTKP, Surabaya, tower seluler. 2 komentar
Genderang perang persaingan antar operator seluler makin gencar. Utamanya dalam memperluas jangkauan wilayah layanan. Pembangunan tower penyebar jangkauan layanan pun menjadi syarat mutlak. Sayang, tak sedikit yang menabrak aturan dan menuai protes warga sekitar.
Oleh : M Subchan S
Sulasmi (60) adalah ibu rumah tangga biasa. Yang berbeda hanya keberaniannya. Wanita paro baya berkerudung ini tegas menolak pembangunan tower milik PT Siemens Indonesia di Jl Rangkah V, Surabaya. Alasannya, tinggi tower yang menjulang 35 meter (m) itu tidak sesuai dengan janji semula hanya 20 m. Ia khawatir jika ada angin kencang tower pesanan salah satu operator seluler itu roboh menimpa rumahnya.
“Jarak rumah saya dengan tower sekitar 18 meter, tapi saya tidak pernah dimintai persetujuan oleh pemilik tower. Tapi, mereka tetap terus membangun,” kata Sulasmi.
Selengkapnya
16
Mei
Posted by M Subchan in ARSIP 2007. Tagged: Komisi A DPRD Surabaya, Pemkot Surabaya, sengketa tanah, sewa tanah, tunggakan, TVRI Jatim. Tinggalkan komentar
*Konflik TVRI Jatim versus Pemkot Surabaya
Lemahnya manajemen pengelolaan aset tanah oleh Pemkot Surabaya terus menimbulkan masalah. Kali ini, giliran tanah pemkot yang dipakai TVRI Stasiun Jatim berbuah sengketa. Keduanya bersikukuh paling berhak atas tanah 3,7 hektare itu. Kini, konflik itu telah memasuki ranah hukum.
Kantor TVRI Stasiun Jawa Timur (Dok. TVRI Jatim)
Oleh : M Subchan S
“Pengumuman. Dilarang Masuk Tanah TVRI Jatim Luas 37.127 M2 Tanpa Izin Kepala TVRI Stasiun Jatim, Melanggar Pasal 357 jo 429 KUHP. Tanah Dalam Sengketa di PN Surabaya. Perkara Perdata No. 168/Pdt.G/2007/PN Surabaya.Antara: TVRI (Penggugat) Lawan Pemkot Surabaya (Tergugat I), Badan Pertanahan Nasional (Tergugat II). Surabaya 9 April 2007. Kuasa Hukum TVRI Stasiun Jatim.”
Selengkapnya
16
Mei
Posted by M Subchan in ARSIP 2007. Tinggalkan komentar
Bukan sulap, bukan sihir. Sekitar 35 persen aset tanah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terancam hilang. Gara-garanya sepele. Ratusan hektare tanah itu tidak memiliki sertifikat tanah.
Oleh : M Subchan S dan Fadel Abrori
Bayangkan anda memiliki tanah seluas seluas 14.730.566,08 meter persegi (m2) atau 1.473,05 Hektare (Ha). Nilainya kira-kira Rp 24,793 triliun. Mengelola dan mengawasi tanah sebanyak itu tentu bukan perkara gampang. Perlu bukti kepemilikan memadai, pengawasan dan pemeliharaan reguler agar tanah itu bermanfaat dan menghasilkan pendapatan. Ini yang sekarang tengah dihadapi Pemkot Surabaya. Dari 1.473,05 Ha tanah yang dimiliki, 35 persen (513,2 Ha) di antaranya belum bersertifikat. Sebuah kenyataan yang menggemaskan sekaligus menggelisahkan.
Selengkapnya
16
Mei
Posted by M Subchan in ARSIP 2007. Tagged: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya, Klub Tunas Hijau, pohon, RTH, Suparto Wijoyo. Tinggalkan komentar
Badan Antariksa AS (NASA) tengah memprogramkan penghijauan di Planet Mars. Satu bukti bahwa bumi tidak mampu menyediakan udara segar bagi manusia. Surabaya termasuk salah satu wilayah di belahan Bumi ini yang tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan oksigen warganya. Jumlah pohon dan ruang terbuka hijaunya tidak memadai. Lalu, haruskah kita berbondong-bondong menanam pohon di Planet Mars?
Aneka reklame yang dipaku di pohon seenaknya. (Dok. Klub Tunas Hijau)
Oleh : M Subchan Sholeh
Tukang Talang Jumari 5357xxx, Cari Play Station Rusak-Normal 7049xxxx Dicky Rent A Car, Disewakan Ngagel Tmr II LT 160 Full/Renov. Ini bukan promosi biasa. Empat iklan ini tertera di papan seng dan triplek yang tertancap di sebuah pohon di Jl Ngagel Timur, Surabaya. Di wilayah ini, ada 10 pohon yang dipaku berbagai reklame. Ini belum di wilayah lain. Tengok hasil pendataan 14 anggota Klub Tunas Hijau (KTH) pada 15-22 Mei 2005 lalu di jalan-jalan utama di enam wilayah Surabaya. Pohon yang mereka hitung adalah pohon yang berdiameter 10 sentimeter. Pohon yang baru ditanam tidak dihitung. Penelusuran mereka mulai pagi hingga malam mencatat 9.503 pohon “teraniaya”.
Selengkapnya
Recent Comments